Popular Posts

Jumat, 23 Desember 2016

LAPORAN IKTIOLOGI


















Oleh

Nama                     : Muhammad Firzatullah

NIM                       : G1F115024

Kelompok             : XXII (Dua Puluh Dua)

Asisten                   : Desi Sukartini

















KEMENTERIAN  RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN

BANJARBARU

2016







KATA PENGANTAR
            Puji syukur praktikan panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya jualah praktikan dapat menyelesaikan laporan Iktiologi ini yang berjudul “Pengamatan Sifat/Ciri Morfologi Kualitatif Dan Kuantitatif, Identifikasi/Determinasi, Klasifikasi Dan Penyebutan Nama Ikan Selar Kuning (Caranx Leptolepis).
            Praktikan mengucapkan terima kasih kepada para Dosen dan asisten Iktiologi yang telah memberi petunjuk, arahan dan bimbingannya dalam pelaksanaan praktikum. Terima kasih juga praktikan ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian praktikum ini.
            Praktikan menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dan kesalahan dalam penulisan laporan ini, oleh karena itu praktikan mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan laporan berikutnya.
Praktikan berharap, semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi siapapun yang membacanya.


Banjarbaru,    Maret 2016

                                                                                                          Praktikan


 

I.  PENDAHULUAN              
1.1. Latar Belakang
            Ilmu mengenai perikanan di Indonesia relatif masih baru. Akhir-akhir ini ilmu tentang perikanan banyak dipelajari mengingat ikan merupakan salah satu sumberdaya yang penting. Ikan merupakan salah satu jenis hewan vertebrata yang bersifat poikilotermis, memiliki ciri khas pada tulang belakang, insang dan siripnya serta tergantung pada air sebagai medium untuk kehidupannya. Ikan memiliki kemampuan di dalam air untuk bergerak dengan menggunakan sirip untuk menjaga keseimbangan tubuhnya sehingga tidak tergantung pada arus atau gerakan air yang disebabkan oleh arah angin. Dari keseluruhan vertebrata, sekitar 50.000 jenis hewan, ikan merupakan kelompok terbanyak di antara vertebrata lain memiliki jenis atau spesies yang terbesar sekitar 25.988 jenis yang terdiri dari 483 famili dan 57 ordo.
            Jenis-jenis ikan ini sebagian besar tersebar di perairan laut yaitu sekitar 58% (13,630 jenis) dan 42% (9870 jenis) dari keseluruhan jenis ikan. Jumlah jenis ikan yang lebih besar di perairan laut, dapat dimengerti karena hampir 70% permukaan bumi ini terdiri dari air laut dan hanya sekitar 1% merupakan perairan tawar. Setelah kita mendefinisikan pengertian tentang ikan, dapatlah dimengerti mengapa ilmu tentang perikanan perlu dipelajari. Selain ikan merupakan salah satu sumberdaya yang penting, nilai-nilai kepentingan yang lain dari ikan antara lain dapat memberikan manfaat untuk rekreasi, nilai ekonomi atau bernilai komersial, dan ilmu pengetahuan untuk masayarakat.
            Iktiologi merupakan salah satu cabang ilmu biologi yang mempelajari ikan secara ilmiah dengan penekanan pada taksonomi dan aspek aspek lainnya. Kata iktiologi berasal dari pengertian ichtio = ikan dan logos = ilmu, jadi di dalam iktiologi ini dicakup beberapa aspek baik mengenai aspek biologi maupun ekologi ikan. Dalam mempelajari iktiologi ini tidak terlepas dari ilmu-ilmu yang lain karena saling berkaitan. Beberapa cabang ilmu pengetahuan yang sangat terkait dengan iktiologi ini antara lain Taksonomi Vertebrata, Morfologi dan Anatomi Hewan, Fisiologi, Genetika dan Evolusi.
            Taksonomi atau sistematika adalah suatu ilmu mengenai klasifikasi atau pengelompokan ikan. Istilah taksonomi berasal dari perkataan Yunani taxis yang berarti susunan atau pengaturan dan nomos berarti hukum. Informasi yang digunakan dalam mempelajari hubungan evolusioner ikan berawal dari pengetahuan taksonomi terutama deskripsi ikan. Pengetahuan tersebut menjadi dasar dalam iktiologi dan juga bidang bidang lain seperti ekologi, fisiologi dan Genetika. Metode yang digunakan dalam bidang taksonomi terbagi menjadi enam kategori yaitu pengukuran morfometrik, ciri meristik, ciri-ciri anatomi, pola pewarnaan, kariotipe dan elektroforesis.
            Ikan (Pisces) terbagi kedalam tiga kelas, yaitu :
a. Kelas Cephalaspidomorphi / Agnatha (hagfish dan lamprey).
b. Kelas Chondreichthyes (chimaera, cucut dan pari)
c. Kelas Osteichthyes (ikan bertulang sejati)
            Adapun morfologi ikan meliputi organ-organ luar yang mudah terlihat seperti mulut, mata, operculum (tutup insang), sirip punggung (dorsar fin), sirip dada (pectoral fin), sirip perut (ventral fin), sirip anus (anal fin), sirip ekor (caudal fin), sisik dak garis rusuk (linea literalis)
            Linea lateralis adalah garis yang dibentuk oleh pori-pori sehingga dapat ditemukan pada ikan bersisik dan tidak bersisik. Berfungsi mendekteksi keadaan lingkungan dan osmoregulasi. Berdasarkan tempatnya terletak di atas dan di bawah sirip dada. Berdasarkan jumlahnya ada hanya 1 garis dan lebih dari 2 garis.
            Bentuk, ukuran dan jumlah sisik ikan dapat mempunyai bentuk dan ukuran yang beraneka macam, yaitu sisik ganoid merupakan sisik besar dan kasar, sisik sikloid dan stenoid merupakan sisik yang lembut. Umumnya tipe ikan perenang cepat atau sedara terus menerus bergerak pada perairan berarus deras mempunyai tipe sisik yang lembut, sedangkan ikan-ikan yang hidup di perairan yang tenang dan tidak berenang secara terus menerus pada kecepatan tinggi umumnya mempunyai tipe sisik yang kasar.
            Ciri meristik adalah ciri yang berkaitan dengan jumlah bagian tubuh ikan, misalnya jumlah sisik pada garis rusuk, jumlah jari-jari keras dan lemah pada sirip punggung, sirip dada, sirip perut, sirip dubur dan sirip ekor, serta jumlah lainnya yang berhubungan dengan bagian dari tubuh ikan.
            Ciri morfometrik adalah ciri yang berkaitan dengan ukuran tubuh atau bagian dari tubuh ikan, misalnya panjang total, panjang baku dan sebagainya. Ukuran dari ikan tersebut merupakan salah satu hal yang dapat berguna dan sering digunakan sebagai ciri taksonomi yaitu ketika mengidentifikasi ikan. Yang dimaksud dengan ukuran yaitu jarak suatu bagian tubuh ke bagian tubuh lainnya pada ikan, umumnya dinyatakan dengan milimeter (mm) atau centimeter (cm).
            Tiap spesies ikan mempunyai ukuran mutlak yang berbeda. Perbedaan ini disebabkan oleh umur, jenis kelamin dan lingkungan hidup. Akibat adanya berbagai jenis ikan yang hidup dan pernah hidup di dunia ini, untuk memudahkan mengetahui dan mengenali ikan tersebut, terutama bagi ikan-ikan yang belum tahu atau baru dikenal, orang membuat kunci identifikasi sehingga dapat membantu orang lain yang ingin mengenali atau mempelajari ikan yang bersangkutan.
1.2. Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut :
1.      Mengamati dan memahami ciri-ciri atau sifat-sifat bagian luar tubuh ikan
2.      Melakukan pengidentifikasian ikan
3.      Mengetahui nama ikan dan jenis ikan




II. TINJAUAN PUSTAKA
Ikan Selar Kuning merupakan salah satu sumberdaya perikanan pelagis kecil yang potensial di perairan teritorial Indonesia. Sumberdaya tersebut tersebar pada delapan daerah penangkapan, yaitu Selat Malaka, Laut Jawa dan Selat Sunda, Samudera Hindia, Selat Makasar, Laut Pasifik, Teluk Tomini, Laut Banda, dan Laut Arafura (Komisi Nasional Pengkajian Stok Sumberdaya Ikan Laut, 1998).
Ikan termasuk hewan vertebrata yang merupakan hewan berdarah dingin (poikiloterm). Ikan yang bertulang rawan (chondrichtys) bersifat karnivora, fertilisasi internal, serta reproduksi secara ovivar, vivivar atau ovovivar. Ikan yang bertulang sejati atau disebut juga osteichtys mempunyai rangka tubuh yang mengandung zat kalsium. Tubuh biasanya ditutupi dan dilapisi dengan sisik yang berlendir. Umumnya fertilisasi terjadi secara eksternal (Setyawati, 2001).
Mulut pada ikan memiliki berbagai bentuk dan posisi yang tergantung dari kebiasaan makan dan kesukaan pada makanannya (feeding dan foot habits). Perbedaan bentuk dan posisi mulut ini juga kadang diikuti dengan keberadaan gigi dan perbedaan bentuk gigi pada ikan. Bentuk mulut pada ikan dapat digolongkan dalam (Anonim, 2009).
Ikan Selar Kuning (Caranx leptolepis) merupakan salah satu jenis ikan konsumsi yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan merupakan salah satu tangkapan di perairan Kepulauan Riau. Perairan laut Bintan adalah bagian dari perairan Provinsi Kepulauan Riau yang memiliki hasil tangkapan ikan selar kuning yang cukup tinggi. Ikan selar kuning ini termasuk dalam kelompok ikan pelagis kecil. Menurut Dirjen Perikanan, 63% sumber protein hewani yang dikonsumsi masyarakat Indonesia terutama berasal dari ikan pelagis kecil. Selain berperan penting dalam pemenuhan gizi, ikan selar kuning juga berperan penting dalam peningkatan lapangan kerja masyarakat melalui jasa perniagaan ikan tersebut. (Sapira, 2014).
Ilmu pengetahuan tentang ikan dimunculkan oleh rasa ingin tahu manusia dan kebutuhan akan ikan bagi kepentingan perdagangan, industri maupun pariwisata. Ikan telah mampu bertahan hidup seiring dengan perkembangan variasi dari tempat hidupnya. Mereka hidup di air tawar yang bersih sampai pada air yang bersalinitas lebih tinggi pada air laut. Mereka ada dalam air gunung yang mengalir deras di dalam air yang sunyi gelap dan tidak terdapat hewan vertebrata lainnya dan di lautan luas. Bagi ikan, air adalah media komunikasi mereka, tempat beranak dan bertelur, tempat tidur, tempat bermain, punggung kehidupan dan kuburan bagi mereka (Rajabnadia dan Abdul, 2009).
Pengenalan struktur ikan tidak terlepas dari morfologi ikan yaitu bentuk luar ikan yang merupakan ciri-ciri yang mudah dilihat dan diingat dalam mempelajari jenis-jenis ikan. Morfologi ikan sangat berhubungan dengan habitat ikan tersebut di perairan (Wahyuningsih dan Barus, 2006).
Sehubungan dengan bervariasinya integumen pada vertebrata khususnya ikan, maka fungsinya pun bermacam-macam pula, antara lain: pelindung terhadap gangguan mekanis, fisis, organis atau penyesuaian diri terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi kehidupannya, termasuk pelindung terhadap hewan lain yang merupakan musuhnya, kulit juga digunakan sebagai alat ekskresi dan osmoregulasi dan sebagai alat pernapasan pada beberapa jenis ikan tertentu (Burhanuddin dan Iqbal, 2008).
Pada tubuh ikan tertutup oleh selaput tipis yang tembus oleh sinar, kulitnya banyak mengandung kelenjar lendir yang berfungsi untuk menghindarkan goresan pada saat ikan berenang dengan cepat. Ikan mempunyai sejumlah sirip, sirip yang berpasangan adalah untuk gerak maju mundur terdapat pada sirip dada dan sirip perut. Sirip tunggal adalah untuk keseimbangan, misalnya sirip punggung dan sirip belakang. Sedangkan sirip belakang terdapat lubang anus (Sutoyo, 2009).
Pada tubuh ikan tertutup oleh selaput tipis yang tembuh oleh sinar, kulitnya banyak mengandung kelenjar lendir yang berfungsi untuk menghindarkan goresan pada saat ikan berenang dengan cepat. Ikan mempunyai sejumlah sirip dada dan sirip perut. Sirip tunggal adalah untuk keseimbangan, misalnya sirip punggung dan sirip belakang, sedangkan sirip belakang terdapat lubang anus (Suyanto, 2007).


III. METODE PRAKTIKUM
3.1. Waktu dan Tempat
Praktikum Iktiologi ini dilaksanakan pada hari Sabtu 12 Maret 2016 pukul 15.00-17.00 di Laboratorium Iktiologi Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru.
3.2.  Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dapat dilihat pada tabel 1 dan 2 :
Tabel 1. Alat yang digunakan
No
Alat
Kegunaan
1
Alat Tulis
Membuat catatan selama praktikum
2
Penggaris
Alat untuk mengukur ikan
3
Jarum Pentul
Menahan dan merenggangkan bagian-bagian ikan
4
Pisau/Cutter
Membedah atau membelah ikan saat praktikum
5
Gabus/Steroform
Alas ikan saat praktikum
6
Buku Saanin
Mengetahui perumusan dan klasifikasi ikan
7
Tissue
Membersihkan
8
Kantong Plastik
Tempat sampah

Tabel 2. Bahan yang digunakan
No
Bahan
Kegunaan
1
Ikan Selar Kuning (Caranx leptolepis)
Objek praktikum

3.3.Prosedur Kerja
            Prosedur kerja yang dilaksanakan adalah :
3.3.1. Pengamatan Sifat/Ciri Morfologi Kualitatif Tubuh Ikan
a.    Mengambil dan menempatkan ikan pada meja dihadapan praktikan.
b.    Mengamati dan menggambar bagian ikan yang tampak.
3.3.2. Pengamatan Sifat/Ciri Morfologi Kuantitatif Tubuh Ikan
a.     Mengambil dan menempatkan ikan pada meja dihadapan praktikan.
b.    Mengamati, mengukur dan menggambar seluruh tubuh ikan, bagian kepala ikan, bagian badan ikan dan bagian ekor ikan.
3.3.3. Identifikasi/Determinasi Ikan
a.     Meyiapkan buku Saanin.
b.    Membaca informasi dari kunci identifikasi.
c.     Membaca atau mengamati data ciri morfologi.
d.    Membandingkan dengan kunci.
e.     Memilih atau menetapkan nomor pilihan.
f.       Menetapkan nama ikan yang bersangkutan.

3.3.4. Klasifikasi dan Penyebutan Nama Ikan
a.    Membaca informasi dan kunci identifikasi.
b.    Membuat urutan klasifikasi dari kelas sampai jenis dari contoh ikan bersangkutan.
c.    Menunjukkan kelas urutan klasifikasi, lalu memperbaharui catatan tersebut.





IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.  Hasil
4.4.1. Pengamatan Sifat Morfologi Kualitatif Ikan Selar Kuning (Caranx leptolepis)

            Hasil yang telah diperoleh pada praktikum ini adalah :



 











Gambar 1. Ikan Selar Kuning (Caranx leptolepis) Secara Utuh.
Keterangan :


a.       Mulut
b.      Mata
c.       Hidung
d.      Sirip dada (Pectoral fin)
e.       Sirip perut (Ventral fin)
f.       Sirip dubur (Anal fin)
g.      Sirip ekor (Caudal fin)
i.    Linea lateralis






            Klasifikasi Ikan Selar Kuning (Caranx leptolepis) menurut Hasanuddin Saanin tahun 1986.
Kingdom             : Animalia
Phylum                : Chordata
Kelas                   : Actinopterygii
Ordo                    : Perciformes
Family                 : Carangidae
Genus                  : Caranx
Spesies                : Caranx leptolepis







Gambar 2. Kepala Ikan Selar Kuning (Caranx leptolepis)
Keterangan :


a.   Mata
b.  Hidung
c. Tutup insang (Operculum)
d. Mulut





 







Gambar 3. Insang Ikan Selar Kuning (Caranx leptolepis)

Keterangan :
a. Tapis insang
b. Lengkung insang
c. Filamen insang



 





Gambar 4. Sirip Dada (Pectoral fin) Ikan Selar Kuning (Caranx leptolepis)
Keterangan :
a.       Berjari-jari sirip lemah



Gambar 5. Sirip Punggung (Dorsal) Ikan Selar Kuning (Caranx leptolepis)
Keterangan :
a.   Berjari-jari lemah











Gambar 6. Sirip Perut (Ventral fin) Ikan Selar Kuning (Caranx leptolepis)
Keterangan :
1.      Jari-jari sirip lemah



 







Gambar 7. Sirip Dubur (Anal fin) Ikan Selar Kuning (Caranx leptolepis)
 Keterangan :
1.      Berjari-jari  lemah








Gambar 8. Sirip Ekor (Caudal fin) Ikan Selar Kuning (Caranx leptolepis)

Keterangan :
a.       Jari-jari sirip lemah



  


Gambar 9. Sisik Ikan Selar Kuning (Caranx leptolepis)
Keterangan :
b.      Sisik ctenoid

Tabel 3. Ciri Morfologi Kualitatif  Ikan Selar Kuning (Caranx leptolepis)
No
Bagian Tubuh
Deskripsi
1
Bentuk/bangun tubuh ikan
Pipih tegak
2
Warna Ikan
Belakang coklat perut putih
3
Rangka Ikan
Tulang rawan
4
Bangun Kepala
Simetris
5
Letak Mata
Pada kiri-kanan kepala
6
Bernafas Dengan
Insang
7
Celah Insang
Pada sisi kanan-kiri kepala
8
Alat Labirin
Tidak ada
9
Sirip Perut
Ada
10
Sirip Punggung
Ada
11
Alat penempel, pelekat dan penghisap
Tidak ada
12
Kulit Badan
Bersisik kecil
13
Linea literalis
Ada
14
Letak linea literalis
Di atas sirip dada
15
Bentuk linea literalis
Garis lurus patah
16
Sirip punggung (dorsal)
Semua berjari-jari lemah
17
Sirip dada (pectoral)
Semua berjari-jari lemah
18
Sirip perut (ventral)
Semua berjari-jari lemah
19
Sirip belakang/dubur (anal)
Semua berjari-jari lemah
20
Bentuk ekor
Cagak
21
Rusuk/jari-jari sirip ekor
Berjari-jari
22
Sisik
ctenoid
23
Sungut
-
24
Tulang rangka badan
Tulang keras
25
Habitat Ikan
Air Laut



4.1.2. Pengamatan Sifat Morfologi Kuantitatif



 





Gambar 10. Ikan Selar Kuning Kuning (Caranx leptolepis) Secara Utuh Beserta Ukurannya

Keterangan :


a.   Panjang total           : 12 cm                                    d. Panjang kepala        : 2,5 cm
b.  Tinggi badan           : 35 cm                                    e.  Panjang ekor           : 2 cm
c.   Lebar badan            : 1,5 cm





 





Gambar 11. Kepala Ikan Selar Kuning Kuning (Caranx leptolepis) Beserta Ukurannya

Keterangan :
a. Panjang kepala        : 2,5 cm
Tabel 4. Ciri Morfologi Kuantitatif Ikan Selar Kuning ( Caranx leptolepis)
No
Bagian-Bagian
Deskripsi
1
Panjang total
12 cm
2
Tinggi badan
3,5 cm
3
Lebar badan
1,5 cm
4
Panjang kepala
2,5 cm
5
Panjang ekor
2 cm
6
Jarak antara kepala dengan sirip punggung (dorsal)
5 cm
7
Jarak antara sirip punggung (dorsal) dengan sirp ekor (caudal)
6 cm
8
Jarak antara sirip dada/depan (ventral) dengan sirip dubur/belakang (anal)
8 cm
9
Jarak antara sirip dubur/belakang dengan sirip ekor (caudal)
3 cm
10
Panjang linea literalis
6 cm
11
Jumlah sisik pada linea literalis
32 keping
12
Jumlah tutup insang
2 keping
13
Jumlah lapis insang
4 helai
14
Jumlah sirip punggung (dorsal) pertama keras
-
15
Jumlah sirip punggung (dorsal) pertama lemah
7 helai
16
Jumlah sirip punggung (dorsal) kedua keras
-
17
Jumlah sirip punggung (dorsal) kedua lemah
24 helai
18
Jumlah sirip dada/depan (pektoral) keras
-
19
Jumlah sirip dada/depan (pektoral) lemah
6 helai
20
Jumlah sirip perut (ventral) keras
-
21
Jumlah sirip perut (ventral) lemah
16 helai
22
Jumlah sirip dubur/belakang (anal) keras
-
23
Jumlah sirip dubur/belakang (anal) lemah
15 helai
24
Jumlah sirip ekor (caudal)
23 helai
25
Jumlah gigi atas
2 helai
26
Jumlah gigi bawah
-


 
 
4.1.3. Identifikasi/Determinasi Ikan
Penamaan dan klarifikasi Ikan Selar Kuning (Caranx leptolepis), kali ini diperoleh dari identifikasi dengan menggunakan petunjuk buku karya Hasanuddin Saanin yang berjudul Taksonomi Dan Kunci Identifikasi Jilid I dan II tahun 1986, maka didapat hasil sebagai berikut :
1.           Rangka terdiri dari tulang benar, tertutup insang
                                                                        Subclassis TELEOSTEI.      3
3          Kepala Simetris                                                                                             4

4          Badan tidak seperti ular                                                                                6
6          Badan bersisik atau tidak, kadang-kadang seluruhnya atau                         7
sebagian tertutup oleh kelopak-kelopak tebal.
7          garis rusuk jika ada, di atas sirip dada                                                          9                                                   
9          Tidak demikian                                                                                           10
10        Sirip punggung terdiri dari jari-jari lemah yang berbuku-buku atau           
 sebelah. Dengan sebanyak-banyaknya 2 atau 4 jari-jari keras
bersirip perut.                                                                                              12
12        Hanya satu sirip punggung, atau dua sirip punggung yang
Bersambungan atau berdekatan.                                                                 16
16        Hanya satu sirip punggung, sirip perut tidak bersatu.                                 17
17        Sirip punggung terdiri dari bagian yang berjari-jari keras,
Langsung berhubungan dengan bagian yang berjari-jari lemah.                  
18         Sirip punggung dan sirip dubur tidak panjang.                                          18
                                                                           ordo PERCOMORPHI               92
92        Garis rusuk lengkap                                                                                     93
93        Tidak bersisik sisir (stenoid).           
                                                                           subordo PERCOIDEA                98
98        Bersisik.                                                                                                    100
100      Bersisik lingkaran                                                                                      102
102.         Sirip perut di bawah sirip dada, garis rusuk tidak terputus-putus,
di bagian belakang.                                                                                    103
103.         Insang empat, badan memanjang atau panjang gepeng, tulang tambahan        tutup insang 5-8.

                                                                  Divisi PERCIFORMES                      104

104      Sirip punggung berjari-jari keras yang kuat dan kaku atau yang

berjari-jari yang mengeras dan liat.                                                           107

107      Dua sirip punggung yang  terpisah, yang di muka berjari-jari keras;

yang di belakang berjari-jari lemah, kadang-kadang dengan satu

jari-jari keras di muka.                                                                              108

108      Dua jari-jari keras terpisah dari sisinya sirip dubur dan jarang sekali tersembunyi di bawah kulit.

                                                                                   subdisi CARANGI.                   109

109      Sirip dubur tidak bersisik.

                                                                            FamiliaCARANGIDAE          1643

1643    Garis rusuk berkelopak tebal.

subfamili CARANGINA        1646

1646    Tidak ada sirip kecil dibelakang sirip tersebut.                                      1648

1648    Jari-jari sirip punggung 7 atau 8.                                                             1649

1649    Perut tidak berbundar di tengah.                                                            1650

1650    Tulang saringan insang biasa dan sedang panjangnya.

                                                                            genus CARANX                     1659

1659    Rahang atas tidak bergigi.                                                                      1661

1661    1 baris gigi yang kecil pada rahang bawah dan gigirudimenter

pada lidah.                                                                                               1681

1681    D. VIII. I. 25; A.II. I. 20; 26 tulang saringan insang yang

berbintil-bintil halus.

                                                                            Caranx leptolepis

            Nama Indonesia: Selar kuning.                      

 


4.1.4. Klasifikasi dan Penyebutan Nama Ikan

            Pada pokok bahasan klasifikasi dan penamaan ikan yang di dapatkan hampir sama pada saat dilakukannya praktikum yaitu tentang klasifikasi dari Ikan Selar Kuning (Caranx leptolepis).Klasifikasi ilmiah dari Ikan Selar Kuning (Caranx leptolepis) menurut buku identifikasi karya Hasanuddin Saanin,tahun 1986.
Kelas               : Actinopterygii                       
Subclass          : Teleostei
Ordo                : Percomorphi
Subordo          : Percoidea
Divisi               : Perciformes
Subdivisi         : Carangi
Familia            : Carangidae
Subfamilia       : Caranginae
Genus              : Caranx
Spesies            : Caranx leptolepis
            Adapun urutan nomor yang diperoleh dari buku taksonomi dan kunci identifikasi ikan karya Hasanuddin Saanin tahun 1986 adalah sebagai berikut:
Kelas Pisces,1      3 (subclassis Teleostei)       4       6      7     9      10      12
16     17     18 (Ordo PERCOMORPHI) 92     93(subordo PERSOIDEA) 98
100        102       103 (Divisi PERCIFORMES) 104        107       107      108
(subdisi CARANGI) 109     familia (CARANGIDAE) 1643      subfamilia (CARANGINAE) 1646     1648      1649     1650 (genus CARANX) 1659        1661       1681      (Caranx (Selaroides) lebtolepis C.V




4.2 Pembahasan
4.2.1 Pengamatan Sifat/Ciri Morfologi Kualitatif Tubuh Ikan
  Bentuk tubuh Ikan Selar Kuning (Caranx leptolepis) lebih kecil dari pada ikan lainnya. Panjang tubuh ikan ini sampai 16 cm. Jenis ikan ini ditandai dengan garis lebar  berwarna kuning dari mata sampai ekor. Sirip punggung ikan selar kuning terpisah dengan jelas, bagian depan disokong oleh jari-jari keras dan banyak jari-jari lunak. Sirip ekor bercagak dua dengan lekukan yang dalam, sirip perut terletak dibawah sirip dada. Ikan Selar Kuning (Caranx leptolepis) termasuk ikan laut perenang cepat dan kuat. Daerah penyebaran ikan ini adalah semua laut di daerah tropis dan laut indopasifik, ikan ini banyak tertangkap di perairan pantai serta hidup berkelompok sampai kedalaman 80 meter.
            Ciri khusus pada Ikan Selar Kuning (Caranx leptolepis) yaitu punggung biru metalik, dengan suatu pita kuning terang yang lebar berjalan dari sisi atas mata ke belakang tubuh hingga ke batang ekor. Sebuah noktah hitam besar menonjol di bagian atas tutup insang, dekat bahu. Sisi tubuh dan perut berwarna perak. Sirip-sirip punggung, sirip dubur, dan sirip ekor kuning pucat atau kuning kelabu; sirip perut putih  
            Ikan Selar Kuning (Caranx leptolepis) tergolong ikan pelagis yang suka bergerombol (schooling) ikan ini berkerabat dengan ikan pelagis lainnya seperti golongan famili scombridae, clupeidae dan golongan ikan pelagis lainnya. Ikan Selar Kuning hampir serupa dengan ikan selar biasa dan selar mata besar yang menjadi ciri khas dari ikan ini adalah garis pewarnaan yang berwarna kekuningan mulai dari bagian abdominal sampai pada bagian batang ekor.
Karakteristik ikan selar badan  agak  pipih  (vertikal)  dan  memanjang.  Mata  besar  dibanding pada  ikan Layang),  sirip  dada  panjang  dan  meruncing  seperti  bulan  sabit  dan  pada  sisi  badan  terdapat  garis berwarna  kuning  dari  belakakng  kepala  sampai  ekor.  Pada  tutup  insang  terdapat  noda  berwarna hitam,  gurat  sisi  menjadi  scute  pada  ekor  dan  terdapat  dua  duri  keras  di  depan  sirip  dubur. Punggung  berwarna  biru  kehijauan,  sedangkan  agian  perut  berwarna  putih  keperakan.  Spesies yang  paling  umum  ditemukan  di perairan  Indonesia  adalah: Selaroides Leptolepis, Selar  boops dan Selar rumenophthalmus Nama lokal:  Pelata Kuning, Pelata  Sanui,  Selar  Kuning, Angora, Jalu - Jalu,Lolong Jalur.
            Tingkah laku dan kebiasaan hidup dalam suatu habitat akan berpengaruh pada bentuk tubuh ikan. Habitat suatu ikan akan mempengaruhi bentuk tubuh dan macam-macam alat tubuh yang berkembang. Sedangkan cara gerak dan tingkah laku tiap spesies ikan akan berbeda tiap habitat.



4.2.2. Pengamatan Sifat/Ciri Morfologi Kuantitatif Tubuh Ikan
                                              
           Sifat atau ciri morfologi tubuh ikan dapat pula ditampilkan secara kuantitatif, yang selanjutnya dapat disebut sebagai studi morfometrika ikan.  Komponen yang diamati kurang lebih sama dengan morfologi kualitatif, hanya hasil yang ditunjukkan langsung berupa nilai dalam bentuk angka.  Karena pada studi kuantitatif terdahulu yang hasil akhirnya juga dapat ditampilkan dengan angka, maka kedua sifat atau ciri tersebut dapat disatukan dalam morfometrika ini.  Pada Ikan Selar Kuning (Caranx leptolepis) yang diteliti kali ini akan diamati ciri-ciri atau sifat-sifat bagian luar tubuh ikan yang secara langsung ditampilkan dalam bentuk angka, dengan mengikuti arahan khusus.
            Ciri kuantitatif pada ikan adalah ciri yang berkaitan dengan ukuran tubuh, misalnya panjang total, tinggi badan, lebar badan, panjang kepala, panjang ekor,jarak antara kepala dengan sirip punggung, jarak antara sirip punggung dengan sirip ekor,jarak antara sirip dada dengan sirip belakang, jarak sirip belakang dengan sirip ekor, panjang linea literalis, jumlah sisik pada linea literalis, jumlah tutup insang, jumlah lapis insang, jumlah sirip punggung pertama lemah, jumlah sirip punggung kedua lemah, jumlah sirip dada lemah, jumlah sirip perut lemah, jumlah sirip belakang lemah, jumlah sirip ekor dan jumlah gigi atas. Semua ukuran yang digunakan merupakan pengukuran yang diambil dari satu titik ke titik lain tanpa melalui lengkungan badan.
            Pada Ikan Selar Kuning (Caranx leptolepis) didapatlkan ukuran  panjang total yaitu 12 cm, tinggi badan 3,5 cm, lebar badan1,5 cm, panjang kepala2,5 cm, panjang ekor 2 cm, jarak antara kepala dengan sirip punggung 5 cm, jarak antara sirip punggung dengan sirip ekor 6 cm, jarak antara sirip dada dengan sirip belakang 8 cm, jarak sirip belakang dengan sirip ekor 3 cm, panjang linea literalis 6 cm, jumlah sisik pada linea literalis 32 keping, jumlah tutup insang 2 keping, jumlah lapis insang ada 4 helai, jumlah sirip punggung pertama lemah 7 helai, jumlah sirip punggung kedua lemah 24 helai, jumlah sirip dada lemah 6 helai, jumlah sirip perut lemah 16 helai, jumlah sirip belakang lemah 15 helai, jumlah sirip ekor 23 helai dan jumlah gigi atas sebanyak 2 helai.  
           

4.2.3. Identifikasi/Determinasi Ikan
            Fakta menunjukan adanya beragam jenis ikan yang hidup dan pernah hidup di dunia ini. Untuk memudahkan dan mengenali dan mempelajari ikan tersebut. Terutama bagi ikan-ikan yang belum atau baru kenal
            Orang membuat kunci identifikasi sehingga dapat membantu orang lain yang ingin juga mengenali/mempelajari ikan bersangkutan. Bagi jenis-jenis ikan yang ada di Indonesia, Buku Taksonomi Dan Kunci Identifikasi Ikan karya Hasannudin Saanin adalah salah satu contoh kunci Identifikasi ikan.
            Penggunaan kunci identifikasi ikan bertujuan untuk menentukan identitas (nama) ikan beserta klasifikasinya. Untuk menentukan nama dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu :
a.    Dengan cara membandingkan ikan yang diidentifikasi dengan contoh ikan atau gambar   ikan yang telah terlebih dahulu diidentifikasi.
b.   Dengan menggunakan buku petunjuk identifikasi, misalnya menggunakan buku karya Hasannudin Saanin : Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan.
            Sifat dan tanda ikan yang hendak diidentifikasi disesuaikan dengan bagian-bagian nomor ini dan selanjutnya pekerjaan dilanjutkan pada nomor yang tercantum di belakang bagian-bagian yang sesuai dengan sifat atau tanda-tanda ikan itu dan begitulah seterusnya. Dengan cara ini akan ditemukan berturut-turut Sub classis, Ordo, Subordo, Divisio, Familia, Genus, Subgenus dan Species ikan itu urutan ini adalah irutan yang paling lengkap. Kebanyakan dari ordo tidak mempunyai subordo, divisio, subfamilia, dan subgenus, sehinggan urutan yang akan didapat ialah subclassis, ordo, familia, genus dan spesies. Untuk identifikasi harus diperhatikan sifat, tanda bentuk atau bagian-bagian ikan.
            Sifat ikan yang penting bagi identifikasi adalah sebagai berikut :
a.    Rumus sirip, yaitu suatu rumus yang menggambarkan bentuk dan jumlah jari-jari sirip dan bentuk sirip.
b.    Perbandingan antara panjang, lebar dan tinggi bagian-bagian tertentu.
c.    Bentuk garis rusuk dan jumlah sisik yang membentuk garis rusuk itu.
d.   Jumlah sisik pada garis pertengahan sisi atau gurat sisi.
e.    Bentuk sisik dan gigi beserta susunan dan tempatnya.
f.     Tulang-tulang insang.
4.2.4. Klasifikasi dan Penyebutan Nama
            Pada praktikum ini dilakukan klasifikasi ikan hasilnya berupa penyebutan nama ikan (nama ilmiah, nama international, dan nama local). Klasifikasi Ikan Selar dan penamaan (Caranx leptolepis) adalah sebagai berikut :
Kelas               : Actinopterygii                       
Subclass          : Teleostei
Ordo                : Percomorphi
Subordo          : Percoidea
Divisi               : Perciformes
Subdivisi         : Carangi
Familia            : Carangidae
Subfamilia       : Caranginae
Genus              : Caranx
Spesies            : Caranx leptolepis

V. PENUTUP

5.1.  Kesimpulan



Dari praktikum kali ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1.        Bentuk tubuh ikan selar lebih kecil dari pada ikan lainnya. Panjang tubuh ikan ini sampai 16 cm.
2.        Sifat dan tanda ikan yang hendak diidentifikasi disesuaikan dengan bagian-bagian nomor ini dan selanjutnya pekerjaan dilanjutkan pada nomor yang tercantum di belakang bagian-bagian yang sesuai dengan sifat atau tanda-tanda ikan itu dan begitulah seterusnya menggunakan buku petunjuk identifikasi.
3.        Klasifikasi Ikan Selar Kuning (Caranx leptolepis) adalah sebagai berikut :
Kelas                    : Actinopterygii                      
       Subclass               : Teleostei
       Ordo                     : Percomorphi
Subordo               : Percoidea
Divisi                    : Perciformes
Subdivisi              : Carangi
Familia                 : Carangidae
Subfamilia            : Caranginae
Genus                   : Caranx
Spesies                 : Caranx leptolepis

5.2.  Saran

         Sebaiknya praktikan menyimak penjelasan tentang cara membaca buku panduan yaitu buku Saanin yang digunakan dalam praktikum iktiologi dengan baik agar tidak terjadi kesalahan pada saat klasifikasi dan penyebutan nama ikan.

DAFTAR PUSTAKA
Anomin. 2009. Nusantara ku fish-forum. Diakses 13 Maret 2016.
Burhaniddin, A dan Iqbal. 2008. Ikhtiologi Ikan dan Aspek Kehidupannya.
Komisi Nasional Pengkajian Stok Sumberdaya Ikan Laut. 1998. Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia. Jakarta. Diakses 20 Maret 2016.
Rajabnadia, L. Abdul. 2009. Buku Ajar Ichtyology. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Haluoleo. Kendari.
Sapira. 2014. Kajian Kondisi Ikan Selar Kuning (Selaroide leptolepis) Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji. Tanjung pinang. 69 hal.
Sutoyo. 2009. Anatomi Komparativa. Penerbit Alumni. Bandung.
Suyanto. 2007. Garis Besar Struktur Tubuh Ikan. Sinar Baru Algesindo. Jakarta.
Setyawati. 2001. Biologi SMU. PT Intan Pariwara. Jakarta.
Wahyuningsih. H dan Barus. 2006. Ikhtiologi. Departemen Biologi FMIPA USU, Medan.

 

           

















4 komentar: