Oleh
Nama : Muhammad
Firzatullah
NIM : G1F115024
Kelompok : XXII (Dua Puluh Dua)
Asisten : Desi Sukartini
KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN
BANJARBARU
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur praktikan panjatkan
kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya jualah
praktikan dapat menyelesaikan laporan Iktiologi ini yang berjudul “Pengamatan
Sifat/Ciri Morfologi Kualitatif Dan Kuantitatif, Identifikasi/Determinasi,
Klasifikasi Dan Penyebutan Nama Ikan Selar Kuning (Caranx Leptolepis).
Praktikan mengucapkan terima kasih
kepada para Dosen dan asisten Iktiologi yang telah memberi petunjuk, arahan dan
bimbingannya dalam pelaksanaan praktikum. Terima kasih juga praktikan ucapkan
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian praktikum ini.
Praktikan menyadari bahwa masih
terdapat banyak kekurangan dan kesalahan dalam penulisan laporan ini, oleh
karena itu praktikan mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan laporan berikutnya.
Praktikan
berharap, semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi siapapun yang
membacanya.
Banjarbaru, Maret
2016
Praktikan
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Ilmu
mengenai perikanan di Indonesia relatif masih baru. Akhir-akhir ini ilmu
tentang perikanan banyak dipelajari mengingat ikan merupakan salah satu
sumberdaya yang penting. Ikan merupakan salah satu jenis hewan vertebrata yang
bersifat poikilotermis, memiliki ciri khas pada tulang belakang, insang dan
siripnya serta tergantung pada air sebagai medium untuk kehidupannya. Ikan
memiliki kemampuan di dalam air untuk bergerak dengan menggunakan sirip untuk
menjaga keseimbangan tubuhnya sehingga tidak tergantung pada arus atau gerakan
air yang disebabkan oleh arah angin. Dari keseluruhan vertebrata, sekitar 50.000
jenis hewan, ikan merupakan kelompok terbanyak di antara vertebrata lain
memiliki jenis atau spesies yang terbesar sekitar 25.988 jenis yang terdiri
dari 483 famili dan 57 ordo.
Jenis-jenis
ikan ini sebagian besar tersebar di perairan laut yaitu sekitar 58% (13,630
jenis) dan 42% (9870 jenis) dari keseluruhan jenis ikan. Jumlah jenis ikan yang
lebih besar di perairan laut, dapat dimengerti karena hampir 70% permukaan bumi
ini terdiri dari air laut dan hanya sekitar 1% merupakan perairan tawar.
Setelah kita mendefinisikan pengertian tentang ikan, dapatlah dimengerti
mengapa ilmu tentang perikanan perlu dipelajari. Selain ikan merupakan salah
satu sumberdaya yang penting, nilai-nilai kepentingan yang lain dari ikan
antara lain dapat memberikan manfaat untuk rekreasi, nilai ekonomi atau
bernilai komersial, dan ilmu pengetahuan untuk masayarakat.
Iktiologi merupakan salah satu cabang ilmu biologi yang mempelajari ikan
secara ilmiah dengan penekanan pada taksonomi dan aspek aspek lainnya. Kata iktiologi
berasal dari pengertian ichtio = ikan
dan logos = ilmu, jadi di dalam iktiologi
ini dicakup beberapa aspek baik mengenai aspek biologi maupun ekologi ikan.
Dalam mempelajari iktiologi ini tidak terlepas dari ilmu-ilmu yang lain karena
saling berkaitan. Beberapa cabang ilmu pengetahuan yang sangat terkait dengan
iktiologi ini antara lain Taksonomi Vertebrata, Morfologi dan Anatomi Hewan,
Fisiologi, Genetika dan Evolusi.
Taksonomi
atau sistematika adalah suatu ilmu mengenai klasifikasi atau pengelompokan
ikan. Istilah taksonomi berasal dari perkataan Yunani taxis
yang berarti susunan atau pengaturan dan nomos
berarti hukum. Informasi yang digunakan dalam mempelajari hubungan evolusioner
ikan berawal dari pengetahuan taksonomi terutama deskripsi ikan. Pengetahuan
tersebut menjadi dasar dalam iktiologi dan juga bidang bidang lain seperti
ekologi, fisiologi dan Genetika. Metode yang digunakan dalam bidang taksonomi terbagi
menjadi enam kategori yaitu pengukuran morfometrik, ciri meristik, ciri-ciri anatomi, pola pewarnaan, kariotipe dan elektroforesis.
Ikan
(Pisces) terbagi kedalam tiga kelas,
yaitu :
a. Kelas Cephalaspidomorphi / Agnatha (hagfish dan lamprey).
b. Kelas Chondreichthyes (chimaera, cucut dan pari)
c. Kelas Osteichthyes (ikan bertulang sejati)
Adapun
morfologi ikan meliputi organ-organ luar yang mudah terlihat seperti mulut, mata, operculum (tutup insang), sirip punggung (dorsar fin), sirip
dada (pectoral fin), sirip perut (ventral fin), sirip
anus (anal fin), sirip ekor (caudal fin), sisik
dak garis rusuk (linea literalis)
Linea lateralis adalah garis yang
dibentuk oleh pori-pori sehingga dapat ditemukan pada ikan bersisik dan tidak
bersisik. Berfungsi mendekteksi keadaan lingkungan dan osmoregulasi. Berdasarkan tempatnya terletak di
atas dan di bawah sirip dada. Berdasarkan jumlahnya ada hanya 1 garis dan lebih dari 2 garis.
Bentuk,
ukuran dan jumlah sisik ikan
dapat mempunyai bentuk dan ukuran yang beraneka macam, yaitu sisik ganoid merupakan
sisik besar dan kasar, sisik sikloid dan
stenoid merupakan sisik yang lembut. Umumnya tipe ikan perenang cepat atau
sedara terus menerus bergerak pada perairan berarus deras mempunyai tipe sisik
yang lembut, sedangkan ikan-ikan yang hidup di perairan yang tenang dan tidak
berenang secara terus menerus pada kecepatan tinggi umumnya mempunyai tipe
sisik yang kasar.
Ciri
meristik adalah ciri yang berkaitan dengan jumlah bagian tubuh ikan, misalnya
jumlah sisik pada garis rusuk, jumlah jari-jari keras dan lemah pada sirip
punggung, sirip dada, sirip perut, sirip dubur dan sirip ekor, serta jumlah
lainnya yang berhubungan dengan bagian dari tubuh ikan.
Ciri
morfometrik adalah ciri yang berkaitan dengan ukuran tubuh atau bagian dari
tubuh ikan, misalnya panjang total, panjang baku dan sebagainya. Ukuran dari
ikan tersebut merupakan salah satu hal yang dapat berguna dan sering digunakan
sebagai ciri taksonomi yaitu ketika mengidentifikasi ikan. Yang dimaksud dengan
ukuran yaitu jarak suatu bagian tubuh ke bagian tubuh lainnya pada ikan,
umumnya dinyatakan dengan milimeter (mm) atau centimeter (cm).
Tiap spesies ikan mempunyai ukuran mutlak
yang berbeda. Perbedaan ini disebabkan oleh umur, jenis kelamin dan lingkungan
hidup. Akibat adanya berbagai
jenis ikan yang hidup dan pernah hidup di dunia ini, untuk memudahkan
mengetahui dan mengenali ikan tersebut, terutama bagi ikan-ikan yang belum tahu
atau baru dikenal, orang membuat kunci identifikasi sehingga dapat membantu
orang lain yang ingin mengenali atau mempelajari ikan yang bersangkutan.
1.2. Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum ini
adalah sebagai berikut :
1. Mengamati dan memahami ciri-ciri atau
sifat-sifat bagian luar tubuh ikan
2. Melakukan pengidentifikasian ikan
3. Mengetahui nama ikan dan jenis ikan
II. TINJAUAN PUSTAKA
Ikan Selar Kuning merupakan salah satu sumberdaya perikanan pelagis kecil yang potensial di
perairan teritorial Indonesia. Sumberdaya tersebut tersebar pada delapan daerah
penangkapan, yaitu Selat Malaka, Laut Jawa dan Selat Sunda, Samudera Hindia,
Selat Makasar, Laut Pasifik, Teluk Tomini, Laut Banda, dan Laut Arafura (Komisi
Nasional Pengkajian Stok Sumberdaya Ikan Laut, 1998).
Ikan termasuk hewan vertebrata
yang merupakan hewan berdarah dingin (poikiloterm).
Ikan yang bertulang rawan (chondrichtys)
bersifat karnivora, fertilisasi internal, serta reproduksi secara ovivar,
vivivar atau ovovivar. Ikan yang bertulang sejati atau disebut juga osteichtys mempunyai rangka tubuh yang
mengandung zat kalsium. Tubuh biasanya ditutupi dan dilapisi dengan sisik yang
berlendir. Umumnya fertilisasi terjadi secara eksternal (Setyawati, 2001).
Mulut pada ikan memiliki
berbagai bentuk dan posisi yang tergantung dari kebiasaan makan dan kesukaan
pada makanannya (feeding dan foot habits). Perbedaan bentuk dan
posisi mulut ini juga kadang diikuti dengan keberadaan gigi dan perbedaan
bentuk gigi pada ikan. Bentuk mulut pada ikan dapat digolongkan dalam (Anonim,
2009).
Ikan Selar Kuning (Caranx
leptolepis) merupakan
salah satu jenis ikan konsumsi yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan
merupakan salah satu tangkapan di perairan Kepulauan Riau. Perairan laut Bintan
adalah bagian dari perairan Provinsi Kepulauan Riau yang memiliki hasil
tangkapan ikan selar kuning yang cukup tinggi. Ikan selar kuning ini termasuk
dalam kelompok ikan pelagis kecil. Menurut Dirjen Perikanan, 63% sumber protein
hewani yang dikonsumsi masyarakat Indonesia terutama berasal dari ikan pelagis
kecil. Selain berperan penting dalam pemenuhan gizi, ikan selar kuning juga
berperan penting dalam peningkatan lapangan kerja masyarakat melalui jasa
perniagaan ikan tersebut. (Sapira, 2014).
Ilmu pengetahuan tentang ikan
dimunculkan oleh rasa ingin tahu manusia dan kebutuhan akan ikan bagi
kepentingan perdagangan, industri maupun pariwisata. Ikan telah mampu bertahan
hidup seiring dengan perkembangan variasi dari tempat hidupnya. Mereka hidup di
air tawar yang bersih sampai pada air yang bersalinitas lebih tinggi pada air
laut. Mereka ada dalam air gunung yang mengalir deras di dalam air yang sunyi
gelap dan tidak terdapat hewan vertebrata lainnya dan di lautan luas. Bagi
ikan, air adalah media komunikasi mereka, tempat beranak dan bertelur, tempat
tidur, tempat bermain, punggung kehidupan dan kuburan bagi mereka (Rajabnadia
dan Abdul, 2009).
Pengenalan struktur ikan tidak
terlepas dari morfologi ikan yaitu bentuk luar ikan yang merupakan ciri-ciri
yang mudah dilihat dan diingat dalam mempelajari jenis-jenis ikan. Morfologi
ikan sangat berhubungan dengan habitat ikan tersebut di perairan (Wahyuningsih
dan Barus, 2006).
Sehubungan dengan
bervariasinya integumen pada vertebrata khususnya ikan, maka fungsinya pun
bermacam-macam pula, antara lain: pelindung terhadap gangguan mekanis, fisis,
organis atau penyesuaian diri terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi
kehidupannya, termasuk pelindung terhadap hewan lain yang merupakan musuhnya,
kulit juga digunakan sebagai alat ekskresi dan osmoregulasi dan sebagai alat
pernapasan pada beberapa jenis ikan tertentu (Burhanuddin dan Iqbal, 2008).
Pada tubuh ikan tertutup oleh
selaput tipis yang tembus oleh sinar, kulitnya banyak mengandung kelenjar
lendir yang berfungsi untuk menghindarkan goresan pada saat ikan berenang
dengan cepat. Ikan mempunyai sejumlah sirip, sirip yang berpasangan adalah
untuk gerak maju mundur terdapat pada sirip dada dan sirip perut. Sirip tunggal
adalah untuk keseimbangan, misalnya sirip punggung dan sirip belakang.
Sedangkan sirip belakang terdapat lubang anus (Sutoyo, 2009).
Pada tubuh ikan tertutup oleh
selaput tipis yang tembuh oleh sinar, kulitnya banyak mengandung kelenjar
lendir yang berfungsi untuk menghindarkan goresan pada saat ikan berenang
dengan cepat. Ikan mempunyai sejumlah sirip dada dan sirip perut. Sirip tunggal
adalah untuk keseimbangan, misalnya sirip punggung dan sirip belakang,
sedangkan sirip belakang terdapat lubang anus (Suyanto, 2007).
III. METODE PRAKTIKUM
3.1. Waktu dan Tempat
Praktikum
Iktiologi ini dilaksanakan pada hari Sabtu 12 Maret 2016 pukul
15.00-17.00 di Laboratorium Iktiologi
Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru.
3.2.
Alat dan Bahan
Alat dan
bahan yang digunakan dapat dilihat pada tabel 1 dan 2 :
Tabel 1. Alat yang digunakan
No
|
Alat
|
Kegunaan
|
1
|
Alat Tulis
|
Membuat catatan selama praktikum
|
2
|
Penggaris
|
Alat untuk mengukur ikan
|
3
|
Jarum Pentul
|
Menahan dan merenggangkan bagian-bagian ikan
|
4
|
Pisau/Cutter
|
Membedah atau membelah ikan saat praktikum
|
5
|
Gabus/Steroform
|
Alas ikan saat praktikum
|
6
|
Buku Saanin
|
Mengetahui perumusan dan klasifikasi ikan
|
7
|
Tissue
|
Membersihkan
|
8
|
Kantong Plastik
|
Tempat sampah
|
Tabel 2. Bahan yang digunakan
No
|
Bahan
|
Kegunaan
|
1
|
Ikan Selar Kuning (Caranx leptolepis)
|
Objek praktikum
|
3.3.Prosedur Kerja
Prosedur kerja yang dilaksanakan adalah :
3.3.1. Pengamatan Sifat/Ciri Morfologi
Kualitatif Tubuh Ikan
a.
Mengambil
dan menempatkan ikan pada meja dihadapan praktikan.
b.
Mengamati dan menggambar bagian ikan yang tampak.
3.3.2.
Pengamatan Sifat/Ciri Morfologi Kuantitatif Tubuh Ikan
a.
Mengambil
dan menempatkan ikan pada meja dihadapan praktikan.
b.
Mengamati, mengukur dan menggambar
seluruh tubuh ikan, bagian kepala ikan, bagian badan ikan dan bagian ekor ikan.
3.3.3. Identifikasi/Determinasi Ikan
a.
Meyiapkan buku Saanin.
b.
Membaca
informasi dari kunci identifikasi.
c.
Membaca atau
mengamati data ciri morfologi.
d.
Membandingkan
dengan kunci.
e.
Memilih atau
menetapkan nomor pilihan.
f.
Menetapkan nama ikan yang bersangkutan.
3.3.4. Klasifikasi dan Penyebutan Nama Ikan
a.
Membaca
informasi dan kunci identifikasi.
b.
Membuat
urutan klasifikasi dari kelas sampai jenis dari contoh ikan
bersangkutan.
c.
Menunjukkan
kelas urutan klasifikasi, lalu memperbaharui catatan tersebut.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
4.4.1. Pengamatan
Sifat Morfologi Kualitatif Ikan Selar Kuning (Caranx leptolepis)
Hasil yang telah diperoleh pada
praktikum ini adalah :
Gambar
1. Ikan Selar Kuning (Caranx leptolepis) Secara Utuh.
Keterangan
:
a.
Mulut
b.
Mata
c.
Hidung
d.
Sirip dada (Pectoral
fin)
e.
Sirip perut (Ventral
fin)
f.
Sirip dubur (Anal
fin)
g.
Sirip ekor (Caudal
fin)
i. Linea
lateralis
Klasifikasi Ikan Selar Kuning (Caranx leptolepis) menurut Hasanuddin
Saanin tahun 1986.
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Perciformes
Family : Carangidae
Genus : Caranx
Spesies : Caranx leptolepis
Gambar 2. Kepala Ikan Selar Kuning (Caranx leptolepis)
Keterangan
:
a.
Mata
b. Hidung
c. Tutup insang
(Operculum)
d. Mulut
Gambar
3. Insang Ikan Selar Kuning (Caranx
leptolepis)
Keterangan
:
a.
Tapis insang
b.
Lengkung insang
c. Filamen insang
Gambar
4. Sirip Dada (Pectoral fin) Ikan
Selar Kuning (Caranx leptolepis)
Keterangan
:
a.
Berjari-jari sirip lemah
Gambar 5. Sirip
Punggung (Dorsal) Ikan Selar Kuning (Caranx leptolepis)
Keterangan :
a.
Berjari-jari lemah
Gambar 6. Sirip Perut (Ventral fin) Ikan Selar Kuning (Caranx leptolepis)
Keterangan
:
1.
Jari-jari sirip lemah
Gambar 7. Sirip
Dubur (Anal fin) Ikan Selar Kuning (Caranx leptolepis)
Keterangan :
1.
Berjari-jari
lemah
Gambar
8. Sirip Ekor (Caudal fin) Ikan Selar
Kuning (Caranx leptolepis)
Keterangan
:
a.
Jari-jari sirip lemah
Gambar 9. Sisik Ikan Selar Kuning (Caranx leptolepis)
Keterangan :
b. Sisik
ctenoid
Tabel
3. Ciri Morfologi Kualitatif Ikan Selar Kuning (Caranx leptolepis)
No
|
Bagian Tubuh
|
Deskripsi
|
1
|
Bentuk/bangun tubuh ikan
|
Pipih tegak
|
2
|
Warna Ikan
|
Belakang coklat perut putih
|
3
|
Rangka Ikan
|
Tulang rawan
|
4
|
Bangun Kepala
|
Simetris
|
5
|
Letak Mata
|
Pada kiri-kanan kepala
|
6
|
Bernafas Dengan
|
Insang
|
7
|
Celah Insang
|
Pada sisi kanan-kiri kepala
|
8
|
Alat Labirin
|
Tidak ada
|
9
|
Sirip Perut
|
Ada
|
10
|
Sirip Punggung
|
Ada
|
11
|
Alat penempel, pelekat dan penghisap
|
Tidak ada
|
12
|
Kulit Badan
|
Bersisik kecil
|
13
|
Linea literalis
|
Ada
|
14
|
Letak linea literalis
|
Di atas sirip dada
|
15
|
Bentuk linea literalis
|
Garis lurus patah
|
16
|
Sirip punggung (dorsal)
|
Semua berjari-jari lemah
|
17
|
Sirip dada (pectoral)
|
Semua berjari-jari lemah
|
18
|
Sirip perut (ventral)
|
Semua berjari-jari lemah
|
19
|
Sirip belakang/dubur (anal)
|
Semua berjari-jari lemah
|
20
|
Bentuk ekor
|
Cagak
|
21
|
Rusuk/jari-jari sirip ekor
|
Berjari-jari
|
22
|
Sisik
|
ctenoid
|
23
|
Sungut
|
-
|
24
|
Tulang rangka badan
|
Tulang keras
|
25
|
Habitat Ikan
|
Air Laut
|
4.1.2. Pengamatan Sifat Morfologi Kuantitatif
Gambar
10. Ikan Selar Kuning Kuning (Caranx
leptolepis) Secara Utuh Beserta
Ukurannya
Keterangan :
a. Panjang total : 12 cm d. Panjang kepala : 2,5 cm
b. Tinggi badan : 35 cm e. Panjang ekor :
2 cm
c. Lebar badan : 1,5 cm
Gambar 11. Kepala Ikan Selar Kuning Kuning
(Caranx leptolepis) Beserta Ukurannya
Keterangan
:
a. Panjang kepala :
2,5 cm
Tabel 4. Ciri Morfologi Kuantitatif
Ikan Selar Kuning ( Caranx leptolepis)
No
|
Bagian-Bagian
|
Deskripsi
|
1
|
Panjang total
|
12 cm
|
2
|
Tinggi badan
|
3,5 cm
|
3
|
Lebar badan
|
1,5 cm
|
4
|
Panjang kepala
|
2,5 cm
|
5
|
Panjang ekor
|
2 cm
|
6
|
Jarak antara kepala dengan sirip
punggung (dorsal)
|
5 cm
|
7
|
Jarak antara sirip punggung (dorsal) dengan sirp ekor (caudal)
|
6 cm
|
8
|
Jarak antara sirip dada/depan (ventral) dengan sirip dubur/belakang (anal)
|
8 cm
|
9
|
Jarak antara sirip dubur/belakang dengan
sirip ekor (caudal)
|
3 cm
|
10
|
Panjang linea literalis
|
6 cm
|
11
|
Jumlah sisik pada linea literalis
|
32
keping
|
12
|
Jumlah tutup insang
|
2 keping
|
13
|
Jumlah lapis insang
|
4 helai
|
14
|
Jumlah sirip punggung (dorsal) pertama keras
|
-
|
15
|
Jumlah sirip punggung (dorsal) pertama lemah
|
7 helai
|
16
|
Jumlah sirip punggung (dorsal) kedua keras
|
-
|
17
|
Jumlah sirip punggung (dorsal) kedua lemah
|
24 helai
|
18
|
Jumlah sirip dada/depan (pektoral) keras
|
-
|
19
|
Jumlah sirip dada/depan (pektoral) lemah
|
6 helai
|
20
|
Jumlah sirip perut (ventral) keras
|
-
|
21
|
Jumlah sirip perut (ventral) lemah
|
16 helai
|
22
|
Jumlah sirip dubur/belakang (anal) keras
|
-
|
23
|
Jumlah sirip dubur/belakang (anal) lemah
|
15 helai
|
24
|
Jumlah sirip ekor (caudal)
|
23 helai
|
25
|
Jumlah gigi atas
|
2 helai
|
26
|
Jumlah gigi bawah
|
-
|
4.1.3. Identifikasi/Determinasi Ikan
Penamaan dan klarifikasi Ikan Selar Kuning (Caranx
leptolepis),
kali ini diperoleh dari identifikasi dengan menggunakan petunjuk buku karya
Hasanuddin Saanin yang berjudul Taksonomi Dan Kunci Identifikasi Jilid I dan II
tahun 1986, maka didapat hasil sebagai berikut :
1.
Rangka
terdiri dari tulang benar, tertutup insang
Subclassis
TELEOSTEI. 3
3 Kepala Simetris 4
4 Badan
tidak seperti ular 6
6 Badan
bersisik atau tidak, kadang-kadang seluruhnya atau 7
sebagian
tertutup oleh kelopak-kelopak tebal.
7 garis
rusuk jika ada, di atas sirip dada 9
9 Tidak demikian 10
10 Sirip
punggung terdiri dari jari-jari lemah yang berbuku-buku atau
sebelah. Dengan sebanyak-banyaknya 2 atau 4
jari-jari keras
bersirip perut. 12
12 Hanya
satu sirip punggung, atau dua sirip punggung yang
Bersambungan atau berdekatan. 16
16 Hanya
satu sirip punggung, sirip perut tidak bersatu. 17
17 Sirip
punggung terdiri dari bagian yang berjari-jari keras,
Langsung berhubungan dengan bagian yang berjari-jari
lemah.
18 Sirip
punggung dan sirip dubur tidak panjang. 18
ordo
PERCOMORPHI
92
92 Garis rusuk lengkap 93
93 Tidak bersisik sisir
(stenoid).
subordo
PERCOIDEA 98
98 Bersisik. 100
100 Bersisik
lingkaran 102
102.
Sirip perut di bawah sirip dada, garis
rusuk tidak terputus-putus,
di bagian
belakang. 103
103.
Insang empat, badan memanjang atau
panjang gepeng, tulang tambahan
tutup insang 5-8.
Divisi PERCIFORMES 104
104 Sirip punggung berjari-jari keras yang kuat dan kaku atau yang
berjari-jari yang mengeras dan liat. 107
107 Dua sirip punggung yang terpisah, yang di muka berjari-jari keras;
yang di belakang berjari-jari lemah, kadang-kadang dengan satu
jari-jari keras di muka. 108
108 Dua jari-jari keras terpisah dari sisinya sirip dubur dan jarang sekali tersembunyi di bawah kulit.
subdisi CARANGI. 109
109 Sirip dubur tidak bersisik.
FamiliaCARANGIDAE 1643
1643 Garis rusuk berkelopak tebal.
subfamili CARANGINA 1646
1646 Tidak ada sirip kecil dibelakang sirip tersebut. 1648
1648 Jari-jari sirip punggung 7 atau 8. 1649
1649 Perut tidak berbundar di tengah. 1650
1650 Tulang saringan insang biasa dan sedang panjangnya.
genus CARANX 1659
1659 Rahang atas tidak bergigi. 1661
1661 1 baris gigi yang kecil pada rahang bawah dan gigirudimenter
pada lidah. 1681
1681 D. VIII. I. 25; A.II. I. 20; 26 tulang saringan insang yang
berbintil-bintil halus.
Caranx leptolepis
Nama Indonesia: Selar kuning.
4.1.4. Klasifikasi dan Penyebutan
Nama Ikan
Pada pokok bahasan klasifikasi dan
penamaan ikan yang di dapatkan hampir sama pada saat dilakukannya praktikum
yaitu tentang klasifikasi dari Ikan Selar Kuning (Caranx leptolepis).Klasifikasi ilmiah dari Ikan Selar Kuning
(Caranx leptolepis) menurut buku identifikasi karya Hasanuddin Saanin,tahun
1986.
Kelas : Actinopterygii
Subclass : Teleostei
Ordo : Percomorphi
Subordo : Percoidea
Divisi : Perciformes
Subdivisi : Carangi
Familia : Carangidae
Subfamilia :
Caranginae
Genus : Caranx
Spesies : Caranx leptolepis
Adapun urutan nomor yang diperoleh
dari buku taksonomi dan kunci identifikasi ikan karya Hasanuddin Saanin tahun
1986 adalah sebagai berikut:
Kelas Pisces,1 3 (subclassis Teleostei) 4
6 7 9
10 12
16 17
18 (Ordo PERCOMORPHI) 92
93(subordo PERSOIDEA) 98
100 102 103 (Divisi PERCIFORMES) 104 107 107
108
(subdisi CARANGI)
109 familia (CARANGIDAE) 1643 subfamilia (CARANGINAE) 1646 1648
1649 1650 (genus CARANX)
1659 1661 1681
(Caranx (Selaroides) lebtolepis
C.V
4.2 Pembahasan
4.2.1 Pengamatan Sifat/Ciri Morfologi
Kualitatif Tubuh Ikan
Bentuk tubuh Ikan Selar Kuning (Caranx leptolepis) lebih kecil dari pada ikan lainnya. Panjang tubuh ikan ini sampai 16 cm. Jenis ikan ini ditandai dengan
garis lebar berwarna kuning dari mata
sampai ekor. Sirip punggung ikan selar kuning terpisah dengan jelas, bagian depan disokong oleh jari-jari keras dan banyak
jari-jari lunak. Sirip ekor bercagak
dua dengan lekukan yang dalam, sirip perut terletak dibawah sirip dada. Ikan Selar Kuning (Caranx leptolepis) termasuk ikan laut
perenang cepat dan kuat. Daerah penyebaran ikan ini adalah semua laut di daerah
tropis dan laut indopasifik, ikan ini banyak tertangkap di perairan pantai
serta hidup berkelompok sampai kedalaman 80 meter.
Ciri khusus pada Ikan
Selar Kuning (Caranx leptolepis)
yaitu punggung biru metalik, dengan suatu pita kuning terang yang
lebar berjalan dari sisi atas mata ke belakang tubuh hingga ke batang ekor.
Sebuah noktah hitam besar menonjol di bagian atas tutup insang, dekat bahu.
Sisi tubuh dan perut berwarna perak. Sirip-sirip punggung, sirip dubur, dan
sirip ekor kuning pucat atau kuning kelabu; sirip perut putih
Ikan Selar Kuning (Caranx leptolepis) tergolong ikan
pelagis yang suka bergerombol (schooling)
ikan ini berkerabat dengan ikan pelagis lainnya seperti golongan famili scombridae, clupeidae dan golongan ikan pelagis lainnya. Ikan Selar Kuning
hampir serupa dengan ikan selar biasa dan selar mata besar yang menjadi ciri
khas dari ikan ini adalah garis pewarnaan yang berwarna kekuningan mulai dari
bagian abdominal sampai pada bagian batang ekor.
Karakteristik ikan selar badan
agak pipih (vertikal)
dan memanjang. Mata
besar dibanding pada ikan Layang),
sirip dada panjang
dan meruncing seperti
bulan sabit dan
pada sisi badan
terdapat garis berwarna kuning
dari belakakng kepala
sampai ekor. Pada
tutup insang terdapat
noda berwarna hitam, gurat
sisi menjadi scute
pada ekor dan
terdapat dua duri
keras di depan
sirip dubur. Punggung berwarna
biru kehijauan, sedangkan
agian perut berwarna
putih keperakan. Spesies yang
paling umum ditemukan
di perairan Indonesia adalah: Selaroides
Leptolepis, Selar boops dan Selar rumenophthalmus Nama lokal:
Pelata Kuning, Pelata Sanui, Selar
Kuning, Angora, Jalu - Jalu,Lolong Jalur.
Tingkah laku dan kebiasaan hidup
dalam suatu habitat akan berpengaruh pada bentuk tubuh ikan. Habitat suatu ikan
akan mempengaruhi bentuk tubuh dan macam-macam alat tubuh yang berkembang.
Sedangkan cara gerak dan tingkah laku tiap spesies ikan akan berbeda tiap
habitat.
4.2.2. Pengamatan Sifat/Ciri Morfologi
Kuantitatif Tubuh Ikan
Sifat atau ciri morfologi tubuh ikan dapat pula ditampilkan secara
kuantitatif, yang selanjutnya dapat disebut sebagai studi morfometrika
ikan. Komponen yang diamati kurang lebih
sama dengan morfologi kualitatif, hanya hasil yang ditunjukkan langsung berupa
nilai dalam bentuk angka. Karena pada
studi kuantitatif terdahulu yang hasil akhirnya juga dapat ditampilkan dengan
angka, maka kedua sifat atau ciri tersebut dapat disatukan dalam morfometrika
ini. Pada Ikan Selar Kuning (Caranx leptolepis) yang diteliti kali ini akan diamati ciri-ciri atau
sifat-sifat bagian luar tubuh ikan yang secara langsung ditampilkan dalam
bentuk angka, dengan mengikuti arahan khusus.
Ciri
kuantitatif pada ikan adalah ciri yang berkaitan dengan ukuran tubuh, misalnya
panjang total, tinggi badan,
lebar badan, panjang kepala, panjang ekor,jarak antara kepala dengan sirip
punggung, jarak antara sirip punggung dengan sirip ekor,jarak antara sirip dada
dengan sirip belakang, jarak sirip belakang dengan sirip ekor, panjang linea literalis, jumlah sisik pada linea literalis, jumlah tutup insang,
jumlah lapis insang, jumlah sirip punggung pertama lemah, jumlah sirip punggung
kedua lemah, jumlah sirip dada lemah, jumlah sirip perut lemah, jumlah sirip
belakang lemah, jumlah sirip ekor dan jumlah gigi atas. Semua ukuran yang digunakan merupakan pengukuran yang
diambil dari satu titik ke titik lain tanpa melalui lengkungan badan.
Pada Ikan Selar Kuning (Caranx leptolepis) didapatlkan
ukuran panjang total yaitu 12 cm, tinggi badan 3,5 cm, lebar badan1,5 cm, panjang kepala2,5 cm,
panjang ekor 2 cm, jarak antara kepala dengan sirip punggung 5 cm, jarak antara
sirip punggung dengan sirip ekor 6 cm, jarak antara sirip dada dengan sirip
belakang 8 cm, jarak sirip belakang dengan sirip ekor 3 cm, panjang linea
literalis 6 cm, jumlah sisik pada linea literalis 32 keping, jumlah tutup
insang 2 keping, jumlah lapis insang ada 4 helai, jumlah sirip punggung pertama
lemah 7 helai, jumlah sirip punggung kedua lemah 24 helai, jumlah sirip dada
lemah 6 helai, jumlah sirip perut lemah 16 helai, jumlah sirip belakang lemah
15 helai, jumlah sirip ekor 23 helai dan jumlah gigi atas sebanyak 2 helai.
4.2.3. Identifikasi/Determinasi Ikan
Fakta menunjukan adanya
beragam jenis ikan yang hidup dan pernah hidup di dunia ini. Untuk memudahkan
dan mengenali dan mempelajari ikan tersebut. Terutama bagi ikan-ikan yang belum
atau baru kenal
Orang
membuat kunci identifikasi sehingga dapat membantu orang lain yang ingin juga
mengenali/mempelajari ikan bersangkutan. Bagi jenis-jenis ikan yang ada di
Indonesia, Buku Taksonomi Dan Kunci Identifikasi Ikan karya Hasannudin Saanin
adalah salah satu contoh kunci Identifikasi ikan.
Penggunaan
kunci identifikasi ikan bertujuan untuk menentukan identitas (nama) ikan
beserta klasifikasinya. Untuk menentukan nama dapat dilakukan dengan 2 cara
yaitu :
a. Dengan cara membandingkan ikan yang
diidentifikasi dengan contoh ikan atau gambar
ikan yang telah terlebih dahulu diidentifikasi.
b. Dengan menggunakan buku petunjuk identifikasi,
misalnya menggunakan buku karya Hasannudin Saanin : Taksonomi dan Kunci
Identifikasi Ikan.
Sifat
dan tanda ikan yang hendak diidentifikasi disesuaikan dengan bagian-bagian
nomor ini dan selanjutnya pekerjaan dilanjutkan pada nomor yang tercantum di
belakang bagian-bagian yang sesuai dengan sifat atau tanda-tanda ikan itu dan
begitulah seterusnya. Dengan cara ini akan ditemukan berturut-turut Sub
classis, Ordo, Subordo, Divisio, Familia, Genus, Subgenus dan Species ikan itu
urutan ini adalah irutan yang paling lengkap. Kebanyakan dari ordo tidak
mempunyai subordo, divisio, subfamilia, dan subgenus, sehinggan urutan yang
akan didapat ialah subclassis, ordo, familia, genus dan spesies. Untuk identifikasi
harus diperhatikan sifat, tanda bentuk atau bagian-bagian ikan.
Sifat
ikan yang penting bagi identifikasi adalah sebagai berikut :
a. Rumus sirip, yaitu suatu rumus yang
menggambarkan bentuk dan jumlah jari-jari sirip dan bentuk sirip.
b. Perbandingan antara panjang, lebar dan
tinggi bagian-bagian tertentu.
c. Bentuk garis rusuk dan jumlah sisik yang
membentuk garis rusuk itu.
d. Jumlah sisik pada garis pertengahan sisi
atau gurat sisi.
e. Bentuk sisik dan gigi beserta susunan dan
tempatnya.
f. Tulang-tulang insang.
4.2.4. Klasifikasi dan Penyebutan Nama
Pada praktikum ini dilakukan klasifikasi ikan hasilnya berupa penyebutan nama ikan
(nama ilmiah, nama international, dan nama local). Klasifikasi Ikan Selar dan penamaan (Caranx leptolepis)
adalah sebagai berikut :
Kelas : Actinopterygii
Subclass : Teleostei
Ordo : Percomorphi
Subordo : Percoidea
Divisi : Perciformes
Subdivisi : Carangi
Familia : Carangidae
Subfamilia :
Caranginae
Genus : Caranx
Spesies : Caranx leptolepis
V. PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Dari praktikum kali ini dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1.
Bentuk
tubuh ikan selar lebih kecil dari pada ikan lainnya. Panjang tubuh ikan ini
sampai 16 cm.
2.
Sifat
dan tanda ikan yang hendak diidentifikasi disesuaikan dengan bagian-bagian
nomor ini dan selanjutnya pekerjaan dilanjutkan pada nomor yang tercantum di
belakang bagian-bagian yang sesuai dengan sifat atau tanda-tanda ikan itu dan
begitulah seterusnya menggunakan buku petunjuk identifikasi.
3.
Klasifikasi
Ikan Selar Kuning (Caranx
leptolepis) adalah
sebagai berikut :
Kelas : Actinopterygii
Subclass :
Teleostei
Ordo :
Percomorphi
Subordo : Percoidea
Divisi : Perciformes
Subdivisi : Carangi
Familia : Carangidae
Subfamilia :
Caranginae
Genus : Caranx
Spesies : Caranx leptolepis
5.2. Saran
Sebaiknya praktikan menyimak penjelasan tentang cara membaca buku
panduan yaitu buku Saanin yang digunakan dalam
praktikum iktiologi dengan
baik agar tidak terjadi kesalahan pada saat klasifikasi dan penyebutan
nama ikan.
DAFTAR PUSTAKA
Anomin.
2009. Nusantara ku fish-forum.
Diakses 13 Maret 2016.
Burhaniddin,
A dan Iqbal. 2008. Ikhtiologi Ikan dan
Aspek Kehidupannya.
Komisi
Nasional Pengkajian Stok Sumberdaya Ikan Laut. 1998. Kementerian Kelautan dan Perikanan
Republik Indonesia. Jakarta. Diakses 20 Maret 2016.
Rajabnadia,
L. Abdul. 2009. Buku Ajar Ichtyology.
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Haluoleo. Kendari.
Sapira.
2014. Kajian Kondisi Ikan Selar Kuning (Selaroide leptolepis) Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas
Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji. Tanjung pinang. 69 hal.
Sutoyo. 2009. Anatomi Komparativa. Penerbit Alumni. Bandung.
Suyanto. 2007. Garis
Besar Struktur
Tubuh Ikan. Sinar Baru Algesindo. Jakarta.
Setyawati.
2001. Biologi SMU. PT Intan Pariwara.
Jakarta.
Wahyuningsih.
H dan Barus. 2006. Ikhtiologi.
Departemen Biologi FMIPA USU, Medan.
Makasih kak,, blog nya sangat membantu.. Thanks 😂
BalasHapusiya sama sama de
Hapussudah bagus, lebih bagus jika diberi gambar.
BalasHapusTulisannya sangat membantu, terimakasih kak.
BalasHapus