Pengertian Intrumentasi
Instrumentasi Kelautan adalah suatu
bidang ilmu kelautan yang behubungan dengan alat-alat dan piranti (device) yang
dipakai untuk pengukuran dan pengendalian dalam suatu sistem yang lebih besar
dan lebih kompleks dalam dunia kelautan. Instrumentasi kelautan secara umum
mempunyai 3 fungsi utama:
• sebagai alat pengukuran
• sebagai alat analisis
• sebagai alat kendali (Yogi, 2011).
Pengukuran telah menjadi suatu bidang
yang penting sejak dari awal tamadun manusia apabila digunakan sebagai cara
untuk mengkuantitikan pertukaran barangan dalam sistem perniagaan. Perkembangan
pengukuran adalah perkembangan sains. Sistem pengukuran dan instrumen serta
transduser yang digunakan adalah penting dalam kegiatan domestik dan industri.
Kemajuan instrumentasi dalam bidang industri, sebagian besarnya berlaku dalam
tahun 1930-an bermula dengan pengenalan kepada instrumen untuk merekodkan suhu.
Perkembangan pesat dalam bidang pembuatan telah mendorong kepada kegiatan
pengukuran berterusan beberapa kuantiti seperti tekanan, suhu, arus, aliran dan
sebgainya. Kegunaan harian insrumen pengukuran dapat dibagikan menjadi 3 bidang
utama, yaitu:
1) Pemantauan proses dan pengoperasian
Dalam
bidang ini instrumen pengukuran hanya berfungsi membekalkan bacaan kepada
pengendali. Contohnya: thermometer, barometer, dan anemometer yang digunakan
oleh biro kaji cuaca. Peralatan ini hanya memberi gambaran keadaan suatu
persekitaran, dan bacaan yang ditunjukkan oleh instrumen ini tidak digunakan
dalam sembarang bentuk pengawalan.
2) Pengawalan proses dan pengoperasian
Dalam
bidang ini instrumen pengukuran memainkan peranan yang penting sebagai satu
komponen dalam sistem kawalan automatik. Sistem seperti ini menggabungkan
instrumen kawalan dan pengukuran untuk membekalkan tindakan automatik jarak
jauh. Ini membentuk suau proses yang dikenal sebagai proses terkawal. Instrumen
tidak senantiasa dapat mengukur dan mengawal secara langsung sifat-sifat suatu
bahan proses. Contohnya: suhu, tekanan, aliran, arus, kelembapan, ketumpatan,
kelikatan dan sebagainya senantiasa mempengaruhi proses itu.
3) Analisis uji kaji kejuruteraan
Terdapat
dua kaidah umum yang digunakan dalam menyelesaikan masalah kejuruteraan, yaitu:
teori dan uji kaji ( Radzi, 2007).
Perkembangan teknologi berbasis
mikrokontroler pada abad-21 terjadi dengan sangat cepat. Kemajuan ini dapat dirasakan dengan munculnya
banyaknya peralatan mutakhir yang bisa dioperasikan dengan menggunakan komputer
maupun beberapa tombol sederhana. Hampir keseluruhan peralatan elektronik yang
berada disekitar kita telah dikendalikan dengan adanya mikrochip dan
mikrokontroler, bahkan dalam skala besar seperti pabrik pembuatan mobil dan
motor. Kemajuan teknologi secara
langsung telah membantu umat manusia lebih mudah melakukan hal yang dianggap
sulit. Laut Indonesia masih menyimpan berbagai macam sumberdaya hayati maupun
non hayati yang belum diteliti lebih mendalam.
Hal ini disebabkan masih belum banyak fasilitas wahana underwater untuk
kegiatan eksplorasi bawah laut di Indonesia.
Kegiatan eksplorasi bawah laut merupakan kegiatan yang penting dilakukan
tapi memiliki bahaya dan resiko yang tinggi.
Kegiatan ini harus dilakukan oleh seorang yang profesional dalam hal
menyelam, selain itu menyelam memiliki batasan waktu karena terbatasnya jumlah
udara dalam tabung selam (Annur, 2009).
A. INSTRUMEN OSEANOGRAFI
1.
Handrefractometer
Gambar
1. Handrefractometer
Fungsi : Untuk mengukur salinitas/kadar
garam.
Cara
kerja : Teteskan cairan aquades pada kaca sampel alat ini untuk
mengkalibrasi kemudian bersihkan dengan tissue, setelah itu ambil air
sampel menggunakan pipet kemudian buka
penutup kaca sampel lalu air diteteskan, setelah penetesan kaca ditutup, dan
selanjutnya dilakukan pengamatan melalui lensa pada handrefractometer untuk melihat berapa salinitasnya.
2.
DO Meter
Gambar 2. DO Meter
Fungsi : Untuk mengetahui oksigen terlarut
dan suhu air.
Cara
kerja : Sebelum alat ini digunakan
dilakukan kalibrasi terlebih dahulu pada sensor penanya menggunakan larutan aquades agar netral, cara penggunaannya
yaitu tekan “power” untuk
mengaktifkan alat ini, setelah aktif buka tutup membran atau pen sensor
lalu celupkan membran pada air sampel
setelah itu diamkan sesaat untuk menunggu angka/nilainya berhenti sehingga
ukuran DO dan suhu akan didapat setelah
angkanya benar-benar berhenti.
3.
pH Meter
Gambar 3. pH Meter
Fungsi : Untuk mengukur pH dan suhu air.
Cara
kerja : Kalibrasi terlebih dahulu
sensor pena alat ini menggunakan larutan buffer
lalu bersihkan menggunakan tissue,
kemudian tekan “on” untuk
mengaktifkan alat ini, setelah alat ini aktif lalu celupkan sensor penanya pada
air sampel lalu tekan tombol “pH”
untuk mengetahui berapa pHnya dan tekan tombol “suhu” untuk mengetahui berapa
suhunya. Nilai diambil setelah angka pada layar dalam keadaan diam/tidak
berubah-ubah.
4. pH Tanah
Gambar 4. pH Tanah
Fungsi : Mengukur derajat keasaman tanah.
Cara
kerja : Tancapkan pH tanah pada
tanah yang ingin diidentifikasi derajat keasamannya, kemudian tekan tombol pada
pH tanah tersebut.
Kelebihan : Alat ini bisa dipakai untuk tanaman outdoor maupun indoor dan bekerja sebagai alat yang sangat akurat
Kekurangan : Harga relatif mahal dan sering terjadi
kerusakan elektroda, sebaiknya alat ini dibersihkan setelah digunakan.
5.
Tiang Pasang Surut
Gambar 5. Tiang Pasang Surut
Fungsi : Untuk mengukur pasang surut.
Cara kerja :
Pemasangan tiang pasut perlu diperhatikan dari mana arah datangnya gelombang karena
pemasangan tiang pasut sebaiknya membelakangi darimana datangnya gelombang
supaya mempermudah pembacaan angka pada saat pengamatan, adapun pengamatan
pasut yang dilakukan waktu praktek yaitu per 30 menit.
Kelebihann : Dapat diikat dengan tali untuk melihat
kedalaman pasutnya.
Kekurangan : Apabila pemasangan pasut miring, maka
data tidak akurat.
6. Tiang Gelombang
Gambar 6. Tiang Gelombang
Fungsi : Untuk mengetahui puncak, lembah,
tinggi, dan priode gelombang.
Cara
kerja : Letakkan tiang gelombang
dengan arah menghadap gelombang datang, kemudian amati berapa puncak, lembah,
tinggi, dan priode gelombang menggunakan stopwatch
lalu catat hasilnya.
7. Layang-layang Arus
Gambar 7. Layang-Layang Arus
Fungsi : Untuk mengukur kecepatan dan arah
arus.
Cara
kerja : Masukan layang-layang arus
kedalam perairan bersamaan dengan mengaktifkan stopwatch dan dibiarkan terbawah oleh arus setelah sampai jarak
yang ditetapkan maka stopwatch
dihentikan, kemudian catat berapa waktu yang digunakan untuk mencapai jarak
yang telah ditentukan, lalu untuk mengukur arah arus yaitu dengan membidik
layang-layang arus tersebut menggunakan kompas kemudian baca arah kemana yang
ditunjukan oleh kompas.
Kelebihan : Alat dapat dan mudah dibuat ekonomis
Kekurangan : Alat mudah rusak dan tidak seakurat alat
lain.
Gambar 8. Wind
Detector
(Sumber : Praktik Lapang Ilmu Kelautan Tahun 2016)
Fungsi : Untuk mengukur kecepatan &
arah angin, dan suhu udara.
Cara
kerja : Rangkai alat ini hingga
benar-benar terangkai dan siap digunakan. Setelah terangkai, pasang
baling-baling di atas pada ketinggian yang diinginkan, lalu aktifkan “power” untuk mengaktifkan alat ini. Ketika
baling-baling berputar karena adanya angin, kita langsung dapat mengetahui
berapa kecepatan dan arah angin bergerak yang terdapat pada layar, untuk
mengetahui suhu udara cukup tekan tombol suhu sehingga kita langsung mengetahui
berapa suhu udara pada keadaan sekitar.
9. Secchi Disk
Gambar 9. Secchi
Disk
Fungsi : Untuk mengukur kecerahan suatu
perairan.
Cara
kerja : Turunkan Secchi Disk kedalam perairan dengan
perlahan sambil mengamati kejelasan pandangan kita terhadap warna Secchi Disk, apa bila warna Secchi Disk masih nampak jelas maka alat
tetap diturunkan sehingga jarak pandangan kita tidak dapat membedakan warna
sechidisk (samar-samar).
Bagian
– bagian Secchi Disk
1. Piringin
kecerahan berfungsi untuk melihat kecerahan pada perairan
2. Tali
skala berfungsi untuk mengukur kedalaman saat mengukur kecerahan
10. Sedimen Trap
Gambar 10. Sedimen Trap
Fungsi : Untuk perangkap sedimen.
Cara
kerja : Pasang alat ini di dasar
perairan tepatnya mendekati bibir pantai dan dalam keadaan tidak kekeringan
pada saat surut terendah, sedangkan pelatakkan arah paralonnya di sesuaikan
dengan arah yang telah ditandai.
B.
INSTRUMEN NAVIGASI
Definisi dari Instrumen Navigasi –
Definisi menurut kamus ekabahasa resmi Bahasa Indonesia definisi dari Instrumen
Navigasi adalah sebagai berikut. Definisi Kata Instrumen Navigasi istilah
pelayaran instrumen yang digunakan untuk menentukan posisi kapal di laut Itulah
definisi dari Instrumen Navigasi, untuk mencari definisi yang lain dapat
menggunakan kotak penelusuran.
Navigasi adalah penentuan posisi dan
arah perjalanan baik di medan sebenarnya atau di peta, dan oleh sebab itulah
pengetahuan tentang kompas dan peta, radar, arpa, GMDSS, live saving equipment,
dan buku buku publikasi serta teknik penggunaannya haruslah dimiliki dan
dipahami.
Berikut Alat Instrumen Navigasi
1.
Peta
Gambar 11. Peta
Peta merupakan
perlengkapan utama dalam pelayaran penggambaran dua dimensi (pada bidang datar)
keseluruhan atau sebagian dari permukaan bumi yang diproyeksikan dengan
perbandingan/skala tertentu atau dengan kata lain representasi dua dimensi dari
suatu ruang tiga dimensi. Ilmu yang mempelajari pembuatan peta disebut
kartografi.
2.
Kompas
Gambar 12. Kompas
Fungsi : Untuk menentukan arah mata angin
atau derajat arah mata angin.
Cara
kerja : Cara kerja kompas sangatlah
sederhana yaitu cukup membacanya, kompas sudah didesain sedemikian rupa dengan
selalu menunjuk kearah utara karena pengaruh dari magnet kutub utara sehingga
memudahkan bagi pengguna.
3.
A maritime radar with Automatic Radar Plotting Aid (ARPA)
Gambar 13. ARPA
A maritime radar with Automatic Radar
Plotting Aid (ARPA) kemampuan dapat membuat trek menggunakan kontak radar .
Sistem ini dapat menghitung kursus objek dilacak , kecepatan dan titik terdekat
pendekatan ( CPA ) , sehingga tahu jika ada bahaya tabrakan dengan kapal atau
daratan lainnya .
ARPA khas memberikan presentasi dari situasi
saat ini dan menggunakan teknologi komputer untuk memprediksi situasi masa
depan . Sebuah ARPA menilai risiko tabrakan , dan memungkinkan operator untuk
melihat manuver yang diusulkan oleh ship.While sendiri berbagai model ARPAs
yang tersedia di pasar.
5.
Telegraf
Gambar 14. Telegraf
Merupakan sebuah mesin untuk mengirim
dan menerima pesan pada jarak jauh.mengunahkan Kode Morse dengan frekwensi
gelobang radio, kode morse adalah metode dalam pengiriman informasi, dengan
menggunakan standard data pengiriman nada atau suara,cahaya dengan membedakan
ketukan dash dan dot dari pesan kalimat, kata,huruf, angka dan tanda baca. Kode
morse dapat dikirimkan melalui peluit,bendera, cahaya, dan ketukan morse.
C.
INSTRUMEN AKUSTIK
Akustik kelautan merupakan ilmu yang
mempelajari gelombang suara dan perambatannya dalam suatu medium, dalam hal ini
mediumnya adalah air laut (Allo, 2008). Menurut Budiarto (2001), dalam akustik,
proses pembentukan gelombang suara dan sifat-sifat perambatannya serta
proses-proses selanjutnya dibatasi oleh air. Untuk memperoleh informasi tentang
objek-objek bawah air digunakan suatu sistem sonar yang terdiri dari dua sistem
yaitu active sonar system yang digunakan untuk mendeteksi dan meneliti
target-target bawah air dan passive sonar system yang hanya digunakan untuk
menerima suara-suara yang dihasilkan oleh objek-objek bawah air.
Dalam perambatannya, akustik mengenal
adanya transmission loss akibat adanya absorpsi dari medium, adanya kehilangan
akibat penyebaran (spreading) di dalam medium air, impedansi akustik yang
mempengaruhi nilai backscattering strength, ukuran butir dan sifat-sifat
sedimen terhadap sifat-sifat akustik. (Noorjayantie, 2009). Selain itu,
gangguan juga bisa terjadi dalam menjalankan metode akustik yang disebut dengan
noise, yaitu sinyal yang tidak diinginkan yang dapat terjadi karena faktor fisik,
biologi, dan artifisial (Allo, 2008).
Akan
tetapi pada dasarnya teknologi akustik bawah air merupakan metode yang sangat
efektif dan berguna untuk eksploitasi kelautan perikanan. Teknologi akustik ini
terdiri dari pengukuran, analisis, dan interpretasi karakteristik sigma
refleksi atau scattering dari objek yang dikenai (Manik, 2006). Arnaya (1990)
dalam Hermawan (2002) mengatakan bahwa metode akustik memiliki beberapa
kelebihan, yaitu: berkecapatan tinggi, estimasi stok ikan secara langsung,
memungkinkan memperoleh dan memproses data secara real time, akurasi ketepatan
tinggi, tidak merusak karena frekuensi yang digunakan tidak membehayakan si
pemakai alat ataupun target.
1.
Echosounder
Gambar 15. Echosounder
Echosounder adalah alat yang dapat membantu
untuk mencari ikan dengan lebih baik, echosounder tidak menangkap ikan namun
dapat membantu untuk menangkap lebih banyak ikan dengan trawl, gill-net,
purse-net, atau jenis jaring yang lain. Echosounder bahkan dapat membantu untuk
menangkap lebih banyak ikan dengan hook and line (Burczynski, and Ben-Yami,
1985).
Komponen
Echosounder :
a.
Transmiter
Gambar 16. Transmitter
Transmitter menghasilkan listrik dengan
frekuensi tertentu, kemudian disalurkan ke transduser. Tetapi suatu perintah
dari kotak pemicu pulsa pada recorder akan memberitahukan kapan pembentuk pulsa
bekerja. Pulsa dibangkitkan oleh oscillator kemudian diperkuat oleh power
amplifier, sebelum pulsa tersebut disalurkan ke transducer (Manik, 2009).
b.
Transducer
Gambar 17. Posisi Tranducer pada Kapal
Menurut Deo (2007), alat perum gema
menggunakan prinsip pengukuran jarak dengan memanfaatkan gelombang akustik yang
dipancarkan dari transduser. Transduser adalah bagian dari alat perum gema yang
mengubah energi listrik menjadi mekanik dan sebaliknya. Gelombang akustik
tersebut merambat pada medium air dengan cepat rambat yang relatif diketahui
atau dapat diprediksi hingga menyentuh dasar perairan dan dipantulkan kembali
ke transduser.
c.
Receiver
Receiver adalah alat untuk menguatkan
sinyal listrik yang lemah dari transducer saat gema (echo) terjadi sebelum
dialirkan ke recorder. Penguatan ini dilakukan pada receiver dan jumlah
penguatan dapat dibedakan oleh sensivitas (kepekaan) atau volume control.
Receiver berfungsi menerima pulsa dari objek dan display atau recorder sebagai
pencatat hasil echo.
D.
INSTRUMEN OPTIK
Optika merupakan bagian dari ilmu fisika
yang mempelajari cahaya. Dalam optika dipelajari sifat-sifat cahaya, hakikat
cahaya dan pemanfaatan sifat-sifat cahaya. Terdapat dua cabang optika, yakni
optika geometri dan optika fisis. Dalam optika geometri dipelajari sifat
pemantulan dan pembiasan cahaya, sedangkan dalam optika fisis dipelajari
sifat-sifat interferensi, difraksi, dan polarisasi cahaya.
1.
Theodolite
Gambar 18. Theodolite
Theodolit adalah salah satu alat ukur
tanah yang digunakan untuk menentukan tinggi tanah dengan sudut mendatar dan
sudut tegak. Berbeda dengan waterpass yang hanya memiliki sudut mendatar saja.
Di dalam theodolit sudut yang dapat di baca bisa sampai pada satuan sekon (detik).
2.
Water pass
Gambar 19. Water
Pass
Fungsi : Untuk mengukur jarak secara
bidang datar.
Cara
kerja : Letakkan water pass di tanah, kemudian atur Tripod dengan cara memutar sekrup-sekrup
yang ada pada Tripod hingga tepat dan
tidak bergerak. Lalu pasangkan water pass
di atasnya maka water pass dapat
dibidikkan ke segala arah kemudian hitung sudut dan ketinggian menggunakan
skala optis.
Kelebihan : Mengukur dengan angka pasti
menggunakan rambu ukur.
Kekurangan : Hanya dapat digunakan pada bidang datar.
E.
INSTRUMEN SATELIT
Satelit adalah benda langit yang tidak
memiliki sumber cahaya sendiri dan bergerak mengelilingi planet tertentu sambil
mengikuti planet tersebut beredar. Contohnya Bulan yang merupakan satelit dari
Bumi.
Pergerakan
satelit dalam mengelilingi bumi secara umum mengikuti hukum Keppler (Pergerakan
Keplerian) yang didasarkan pada beberapa asumsi yaitu pergerakan setelit hanya
dipengaruhi oleh medan gaya berat sentral bumi, satelit bergerak dalam bidang
orbit yang tetap dalam ruang, massa satelit tidak berarti dibandingkan massa
bumi, satelit bergerak dalam ruang hampa, dan tidak ada matahari, bulan,
ataupun benda-benda langit lainnya yang mempengaruhi pergerakan satelit. Orbit
merupakan jenis-jenis tempat beredarnya satelit mengelilingi permukaan bumi.
Gambar 20. Citra Satelit
DAFTAR PUSTAKA
http://www.ilmukelautan.com/instrumentasi-dan-hidroakustik/instrumentasi-kelautan/397-instrumentasi-kelautan
(Diakses tanggal 15 Desember 2016)
Kelautan.http://ilmukelautan.wordpress.com/category/instrumentasikelautan/
(Diakses tanggal 15 Desember 2016)
Radzi,Ahmad. 2007. Asas
Instrumentasi dan Pengukuran fisik. Universitas Teknologi Malaysia : Malaysia
Yogi,S.2011. Instrumentasi dan
Hidroakustik.http://www.ilmukelautan.com/
instrumentasi-dan-hidroakustik/instrumentasi-kelautan/397-instrumentasi-kelautan.(Diakses
tanggal 15 Desember 2016)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar